You Are Visitor Number ::

Sabtu, 02 April 2011

ff- A Little Girl part 3

Diposting oleh Ritzki Wedanthi di 06.52
Setelah merasa bunga yang dikumpulkannya cukup, Ryeowook kembali ke bangku dimana dia dan Miky duduk tadi. Ternyata Miky sudah ada disana, mendahuluinya. Di tangan Miky ada banyak bunga yang jumlahnya melampaui Ryeowook.

“Ayo Oppa cepat kesini. Kita harus membuatnya sekarang juga.” Miky menepuk bangku tidak sabar.

Meski tidak mengerti benda apa yang akan dibuat Miky, Ryeowook tetap membantunya. Sebisa mungkin meringankan pekerjaannya.

“Selesai! Bagaimana Oppa? Bagus kan?” setelah 15 menit berkutat, akhirnya selesai juga. Miky memandangi hasil karyanya sambil bertepuk tangan heboh.

Ryeowook ikut takjub. Bunga-bunga yang tak terhitung jumlahnya tadi, kini berubah menjadi sebuah rangkaian yang cantik. Rangkaian itu membentuk mahkota, layaknya di cerita-cerita dongeng.

Dengan hati-hati, Ryeowook meletakkan rangkaian bunga itu di atas kepala Miky. Bagus. Miky terlihat seperti peri kecil.

Cepat Miky melepaskan rangkaian bunga itu. Dibelainya dengan lembut, seolah takut rusak sedikit saja.

“Ini bukan untukku, Oppa. Tapi untuk eomma. Eomma hari ini berulang tahun, jadi aku ingin memberinya kejutan.” terang Miky.

“Dan kau tau, Oppa? Eomma sangat menyukai bunga ini. Makanya eomma juga menanam bunga ini di pekarangan. Kau ingat kan, Oppa?”

Ryeowook manggut-manggut. Ya, bunga yang digunakan Miky sekarang sama dengan bunga yang tumbuh di pekarangannya.

Kemudian Miky melompat secara tiba-tiba dari bangku taman ke bawah. Dia menarik tangan Ryeowook dengan tergesa. “Ayo kita pulang sekarang, Oppa. Hari ini katanya eomma akan pulang cepat. Aku harus memberi hadiah ini.” ajak Miky.

Senyum ceria masih tidak lepas dari wajah Miky. Hmm, sepertinya akan menjadi kejutan manis untuk sang eomma.
~~~~~~

Ryeowook bersembunyi di balik pagar Miky, sebisa mungkin agar tak terlihat. Dia penasaran ingin melihat bagaimana reaksi eomma Miky atas kejutan dari sang anak. Namun rasa penasarannya pasti kalah dengan perasaan gugup yang dialami Miky.

Miky dengan gemetar memencet bel rumahnya. Kakinya tak henti mengetuk lantai, tanda kegugupannya naik pesat.

Begitu pintu dibuka, Miky langsung berteriak. “Happy Birthday eomma! I love you!” disodorkannya rangkaian bunga itu. Cengiran di wajahnya semakin lebar saja.

Hening. Tak ada tanggapan dari sang eomma. Terlalu terharu kah? Atau terlalu kaget?

Bukan. Sang eomma malah menampar Miky dengan kasar. Tangan kanannya merampas rangkaian bunga itu dan menghempasnya ke lantai. Kemudian diinjaknya dengan ganas hingga tak berbentuk.

“Jadi ini yang kau lakukan? Merusak kebun eomma hanya karena membuat benda tak berguna itu?” bentaknya keras. Gawat, dia salah paham.

“Bukan eomma. Miky mengambil bunga itu di taman, bukan di pekarangan kita. Yang mengambil bunga eomma itu Jean onnie.” Miky berbicara di tengah ringisannya karena sang eomma mencubitnya keras.

Sang eomma menaikkan frekuensi kerasnya cubitan, membuat Miky terpekik. “Jangan menyalahkan kakakmu! Eomma sudah mendengarnya dari Jean, bahwa kau yang melakukannya. Sudah bersalah, jangan menambahnya dengan kebohongan, Miky.”

Miky terkesiap, begitu pula Ryeowook. Ditambah lewatnya Jean di belakang sang eomma sambil memeletkan lidah, mengejek Miky.

“Miky bersumpah eomma, Jean onnie yang melakukannya.” Miky mencoba melakukan pembelaan lagi.

“Jangan menggunakan sumpah untuk sebuah kebohongan!” sang eomma semakin naik emosinya. Hampir dia menampar Miky jika Ryeowook tidak menahannya.

“Maaf, tapi benar Miky tidak bersalah. Aku melihat sendiri Jean yang melakukannya.” Ryeowook ikut ambil andil dalam menjelaskan.

“Kau siapa?” eomma Miky menatap Ryeowook dengan tatapan aneh.

“Oh, maaf.” Ryeowook membungkukan badannya sedikit. “Saya Ryeowook, tetangga baru anda. Sekaligus teman baru Miky.”

Eomma Miky menarik Miky masuk, menjauh dari Ryeowook. “Ini urusan keluarga. Kau tidak perlu mencampurinya.” ucapnya tegas. Dan menutup pintu tepat di depan Ryeowook.

Ryeowook tidak bisa berkutik lagi. Dia hanya bisa berdoa, semoga tak ada hal buruk yang menimpa Miky di dalam.

Seorang anak kecil yang umurnya 10 tahun, tidak dihargai sedikit pun setelah memberi kejutan manis untuk sang eomma. Seorang anak kecil, ditimpakan kesalahan yang tidak pernah diperbuatnya, dengan tambahan hukuman yang berlebihan. Bodoh orang yang melakukannya.
~~~~~~

Hari ini Ryeowook sibuk, dia harus mengurus kepindahan adiknya di sekolah baru. Lumayan lama pindah, orangtuanya baru meminta sekarang untuk melakukan itu.

Untunglah urusannya tidak terlalu rumit, jadi Ryeowook bisa pulang lebih cepat. Namun langkahnya terhenti, mendengar keributan di salah satu kelas.

“Saya tidak menyonteknya, Bu. Dia yang melakukannya.” terdengar suara pertama.

“Bohong Bu! Dia yang menyontek saya!” suara cempreng membalas.

Tunggu, sepertinya Ryeowook mengenal suara yang pertama. Benar saja, saat dia mengintip, ada Miky disana. Telinga kanannya dijewer oleh guru. Ada masalah apa lagi?

Ryeowook dengan lancang masuk ke ruangan kelas itu dan langsung berbicara pada guru. “Maaf, ada masalah apa? Dia adik saya.” Ryeowook menunjuk Miky.

Oh, ternyata. Ryeowook memahami permasalahan setelah dijelaskan. Miky dituduh menyontek temannya.

Menyontek apanya? Ryeowook menyaksikan sendiri kemarin bagaimana Miky mengerjakan tugas itu. Bahkan Ryeowook juga ikut membantunya.

Pasti temannya itu yang mengambil buku tugas Miky, lalu menyalinnya diam-diam. Dasar licik.

Setelah memberi pengertian yang cukup untuk sang guru, Ryeowook mendapat izin membawa pulang Miky lebih dulu. Dia tidak tahan lagi melihat keadaan Miky yang begini.

Seorang anak kecil dituduh dan dimanfaatkan kerja kerasnya oleh anak seumurannya. Dimana perasaan orang yang tega melakukannya?
~~~~~~

source : superjuniorff2010.wordpress.com

0 komentar:

Posting Komentar

 

RITZKI WEDANTHI II Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | Angry Birds Merchandise