You Are Visitor Number ::

Sabtu, 02 April 2011

ff- A Little Girl part 1

Diposting oleh Ritzki Wedanthi di 06.48
author : ddangkoma25
genre : angst *sediakan tisu.. :))
TAGS: Kim Ryeowook Superjunior

Hari belum terlalu sore, langit belum menampakkan warna jingganya yang menakjubkan. Ryeowook bersandar pada salah satu pohon sambil meregangkan kedua tangannya, melepas penat seharian. Dia baru saja selesai berbenah barang, dalam rangka kepindahannya ke rumah baru.

Setelah menghela nafas lega, pandangannya tertuju pada rumah besar di sebelahnya. Oh, dia baru ingat. Dia belum berkenalan dengan tetangga barunya itu, akibat terlalu sibuk sendiri. Baiklah, ini saatnya. Kebetulan dia mendengar keributan dari rumah tetangganya itu, kemungkinan besar ada orang disana.

Begitu tiba di depan rumah tetangganya itu, niat awalnya yang ingin mengetuk pintu memudar seketika. Tatapannya terpaku kaget pada pemandangan di depannya. Tidak bisa disebut langsung juga, karena dia melihat pemandangan itu dari kaca depan rumah tetangganya yang transparan.

Pemandangan itu menunjukkan seorang gadis kecil yang disiksa oleh dua orang yang lebih tua darinya. Gadis kecil itu menangis, meraung menahan sakit. Namun hal itu tidak mengurangi cubitan, pukulan, serta teriakan yang dihadiahi untuknya.

Ryeowook mencapai gagang pintu depan rumah itu dengan cepat, mencoba membukanya. Sial, terkunci. Sekeras apapun dia mencoba mendobrak, takkan berhasil.

Merasakan kehadiran Ryeowook, kedua anak yang sedang mencubiti gadis kecil itu berpandangan bingung dengan kompak. Detik berikutnya mereka menghambur berlarian, meninggalkan gadis itu sendirian.

Gadis kecil itu terseok mendekati pintu, membukakannya untuk Ryeowook. “Annyeong. Ada keperluan apa? Kebetulan orang tua saya sedang tidak ada di rumah. Ada yang ingin dititipkan?” sapanya ramah.

Mustahil dia bisa tersenyum begitu setelah menerima penyiksaan tadi. Ditambah, sungguh baik sikapnya dalam menerima tamu. Hebat. Ryeowook memujinya dalam hati.

Ryeowook kemudian menunduk, mensejajarkan tingginya dengan gadis itu. Dielusnya lembut rambut gadis itu. “Annyeong. Perkenalkan, namaku Ryeowook. Aku tetangga barumu. Siapa namamu? Salam kenal ya.” diberikannya senyum manis untuk gadis kecil itu.

“Namaku Miky. Apa aku boleh memanggilmu Wookie Oppa? Kedengarannya lebih lucu.” pinta Miky. Dia menjabat tangan Ryeowook yang jauh lebih besar darinya. Ekspresinya lucu, berbinar senang mendapatkan teman baru.

Ryeowook ikut berbinar, namun pandangan cemasnya tak lepas dari Miky. Hati-hati dipegangnya pipi Miky yang lebam. “Kau tidak apa-apa, Miky? Apa tidak sakit? Kau diapakan mereka tadi?” pertanyaan panik beruntun keluar dari mulutnya.

Miky terkekeh dan memegang tangan Ryeowook yang bertahan di pipinya. “Tentu saja sakit, Oppa. Tidak apa-apa, aku sudah biasa.” jawabnya polos.

Ryeowook terlanjur gemas. Dia menggandeng Miky menuju rumahnya. “Miky ikut ke rumah Oppa ya? Lukamu harus diobati. Mau kan?” pinta Ryeowook lembut. Dan Miky mengangguk.

Tiba di rumahnya, Ryeowook memanfaatkan waktu sesingkat mungkin untuk menemukan kotak obat. Meskipun rumahnya sudah berbenah, namun belum tertata rapi sepenuhnya.

Ryeowook hampir terlonjak girang mendapati kotak obatnya tersembunyi rapi di balik kardus bajunya. Dihampirinya Miky yang duduk santai di sofanya. Dengan telaten dilakukannya perawatan yang dikira perlu. Ada untungnya juga dulu dia mengikuti eskul yang berhubungan dengan kesehatan.

“Oppa, kau hebat. Terima kasih ya. Lukaku tidak sakit lagi.” puji Miky setelah Ryeowook selesai. Dia bahkan tidak meringis ataupun mengeluh ketika proses berlangsung. Gadis kecil yang cerdik menyembunyikan perasaanya.

“Kau diapakan mereka tadi? Omong-omong, mereka siapamu? Berani sekali melakukan itu.” tanya Ryeowook. Dicubitnya bagian pipi Miky yang tidak lebam.

“Mereka saudaraku, Oppa. Yang laki-laki namanya Joon Oppa. Yang perempuan namanya Jean Onnie. Mereka kembar lho. Tenang saja Oppa, aku sudah biasa diperlakukan seperti itu.” Miky bercerita dengan semangat. Tak ada amarah disana, dia begitu ceria.

Lagi, Ryeowook dibuatnya tertegun. Saking tidak percayanya, dia mengguncang bahu Miky pelan. “Apa tadi? Mereka sudah biasa memperlakukanmu begitu? Lalu apa reaksi orang tuamu? Diam saja?” tanya Ryeowook, tanpa sadar histeris sendiri.

Miky menunduk, dan tersenyum lemah. “Oppa akan mengetahuinya nanti.” ucapnya.

Ryeowook yang bingung ingin bertanya lagi, namun mengurungkan niatnya. Sebagai gantinya ia mengajak Miky ke dapurnya, memilih beberapa kue yang terlihat lezat. Ia sempat membelinya tadi, sebagai selingan acara berbenahnya.

“Oppa, aku makan ya..” Miky berkata sebelum menjejalkan beberapa kue sekaligus ke mulutnya. Ryeowook mengangguk dan tersenyum. Dia senang melihat gadis kecil itu ceria.
~~~~~~

Beberapa hari, cukup bagi Ryeowook untuk mengenal Miky lebih dalam. Setiap hari sebelum berangkat sekolah, gadis kecil itu selalu menyapanya. Benar-benar manis.

Dalam beberapa hari itu pula Ryeowook mengetahui sedikit tentang keluarga Miky. Orang tuanya sibuk bekerja dari pagi hingga malam, tanpa sempat memperhatikan anak-anak. Besar kemungkinan mereka tidak mengetahui apa yang diperbuat Joon dan Jean pada Miky. Jadi ini yang dimaksud Miky? Atau mungkin ada yang lain?
~~~~~~

source : superjuniorff2010.wordpress.com

0 komentar:

Posting Komentar

 

RITZKI WEDANTHI II Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | Angry Birds Merchandise